Festival buku-Festival dari budaya membaca

LE PHUONG
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Dari tahun 2014 hingga sekarang, peristiwa-peristiwa yang bersangkutan dengan sosialisasi dan perkenalan buku diadakan secara tahunan di semua provinsi dan kota di seluruh Viet Nam. Rata-rata 3-4 bulan sekali, festival buku dan pameran buku dan lain-lain menyerap partisipasi dari banyak orang dari berbagai jenjang usia. Festival buku tidak hanya merupakan tempat untuk membeli dan menjual buku saja, tapi bermaksud membangun kebiasaan membaca dan membeli buku bagi komunitas melalui aktivitas-aktivitas periodik, memperkuat keterkaitan antara para pembaca buku.
Festival buku-Festival dari budaya membaca - ảnh 1Festival buku disambut oleh banyak orang  (Foto: Viet Linh/news.zing.vn) 

Di Taman Bunga Thong Nhat, Kota Ha Noi baru saja berlangsung “Festival buku musim gugur 2018”. Festival buku kali ini menyerap partisipasi dari 50 unit penerbitan dan distribusi buku pendidikan dan pelatihan dengan kita-kira 60 gerai. Ini merupakan tempat di mana para pembaca bisa menemukan hasil-hasil cetakan terbaru yang diterbitkan menurut tema yang kaya raya dan beranekaragam  di banyak bidang seperti politik, perundang-undangan, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, buku tentang pendidikan, kebudayaan, kesusastraan, sosial, agama dan lain-lain untuk memenuhi kebutuhan dan selera banyak pembaca. Di samping itu, para pembaca juga dapat ikut serta dalam banyak aktivitas seperti  temu pergaulan antara pengarang buku dengan pembaca dan perkenalan buku yang baru diterbitkan. Ketika mengunjugi fesvital buku ini, saudari Nguyen Thi Huong di Jalan Lang Ha, Kota Ha Noi mengatakan: “Saya sangat menyukai buku, oleh karena itu, ketika ada festival buku seperti ini saya datang. Pada festival buku ini ada banyak buku baik dari balai-balai penerbitan seperti balai penerbitan Kim Dong menerbitkan buku-buku untuk anak-anak, balai penerbitan Phu Nu menerbitkan banyak buku yang bermacam ragam”.

Bersama dengan aktivitas memperkenalkan buku, di gerai-gerai buku juga berlangsung program mengumpulkan buku lama untuk diberikan kepada para pelajar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) dalam proyek “Lemari buku daerah pegunungan”, turut membina 1.000 lemari buku untuk anak-anak di daerah pegunungan Ta Gia Khau, Kabupaten Muong Khuong, Provinsi Lao Cai. Nguyen Ngoc Bao, Wakil Kepala Direktorat Penerbitan, Percetakan dan Pengedaran dari Kementerian Informasi dan Komunikasi Viet Nam memberitahukan: “Kami mengharapkan agar aktivitas-aktivitas dalam festival buku menciptakan jembatan penghubung antara para petugas penerbitan dengan para pembaca, khususnya ialah mengaitkan produksi dan bisnis dengan pasar. Tujuan festival buku ialah tidak mempunyai tujuan tentang keuntungan di segi ekonomi, tapi mempunyai tujuan tentang hasil-guna sosial untuk meningkatkan kecerdasan rakyat dan mengembangkan kebudayaan masyarakat”.

Festival buku musim gugur merupakan salah satu di antara festival-festival buku yang diadakan secara tahunan dan berada dalam rangkaian peristiwa-peristiwa sosialisasi buku, turut meningkatkan kualitas budaya membaca bagi massa rakyat. Semua peristiwa ini bermaksud membangun kebiasaan membaca dan membeli buku bagi masyarakat, menjadi jembatan penghubung yang mengaitkan pembaca dengan balai-balai penerbitan dan distribusi, dari situ   mengarah ke pembangunan satu masyarakat belajar, satu ciri budaya yang indah dalam kehidupan masyarakat. Ibu Khuc Thi Hoa Phuong, Direktur Balai Penerbitan Phu Nu mengatakan: “Ini benar-benar merupakan pesta seluruh rakyat dengan budaya membaca dan pesta dari para pencipta buku. Ketika datang ke festival buku seperti ini, kami dapat melakukan perbahasan tentang kejuruan dan para pembaca dapat berbahas tentang buku-buku dan bisa menemukan buku-buku yang menjadi minat mereka. Ketika datang ke festival buku yang besar seperti ini, para pembaca bisa memilih semua jenis buku  untuk semua jenjang usia dan ini merupakan kebahagiaan bagi para pengarang buku”.

Setiap peristiwa tentang buku dikaitkan dengan satu tema yang bermakna seperti “Buku-Pengetahuan membangun masa depan”, “Buku dan start-up”, “Buku dengan keluarga”, “buku adalah sahabat akrab” dan lain-lain. Semua mengarah ke target yang ditegaskan dan memuliakan nilai, posisi dan arti pentingnya buku bagi kehidupan masyarakat, memuliakan pembaca dan orang-orang yang mengoleksi, menciptakan, menerbitkan dan menyosialisasikan buku, bersamaan itu turut meningkatkan pemahaman rakyat tentang arti pentingnya masalah membaca buku untuk menerima pengetahuan dan kemampuan, mengembangkan pola pikir, mendidik, menggembleng karakter manusia serta menunjung tinggi nilai budaya membaca di kalangan masyarakat.

Komentar