Dengan keuntungan menghubungkan penjual dan pembeli secara langsung, e-commerce lintas batas akan memperluas skala kelompok barang dagangan, produk, dan kaum penjual. Baru-baru ini, 3 ton buah leci dari Provinsi Bac Giang (Vietnam) yang pertama telah diekspor ke Jerman melalui lantai e-commerce Voso.
Ini merupakan program kerja sama antara Direktorat Perdagangan Elektronik dan Ekonomi Digital (Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam) dengan Lantai e-commerce Voso dan Perusahaan Umum Telekomunikasi Viettel (Viettel Post), untuk secara bertahap mengembangkan penerapan e-commerce lintas batas untuk badan usaha ekspor Vietnam.
 Buah leci dari Provinsi Bac Giang untuk pertama kalinya diekspor ke Jerman melalui lantai e-commerce Voso (Foto: phunuonline.com.vn) |
Dengan sifat e-commerce, bentuk-bentuk propaganda komunikasi multimedia telah menciptakan satu daya tarik yang kuat terhadap buah leci asal Provinsi Bac Giang di seluruh negeri dan pasar internasional, di antaranya ada pasar Uni Eropa. Nguyen Hong Dien, Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, menganggap bahwa peristiwa tersebut bisa dianggap sebagai satu kemajuan yang patut dicatat terhadap cabang e-commerce Vietnam dalam pembawaan hasil-hasil pertanian segar yang berkualitas tinggi ke pasar asing dengan banyak standar yang ketat seperti pasar Eropa.
“Koordinasi proaktif antara Provinsi Bac Giang dengan beberapa daerah lainnya yang memiliki hasil-hasil pertanian khas untuk menerapkan metode bisnis berdasarkan pada platform teknologi baru merupakan arah yang tepat, cara pendekatan dan pemecahan masalah yang kreatif, cocok, dan efektif di tengah wabah Covid-19. Mudah-mudahan dengan upaya semua kita, buah leci Bac Giang akan sampai tangan konsumen di seluruh dunia melalui kanal-kanal e-commerce , bursa dan langsung kalau diizinkan. Bersamaan itu turut memperkokoh dan mengembangkan hubungan ekonomi, perdagangan dengan semua negara dan teriroti”.
 Nguyen Hong Dien, Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam (Foto: nld.com.vn) |
Badan usaha Vietnam bisa melihat bahwa e-commerce lintas batas sedang menjadi peluang yang kian besar di Eropa dan peluang sukses di pasar ini sangat besar jika bisa mendekatinya secara sistematis dan memiliki satu strategi jangka panjang. Nguyen Hai Minh, Wakil Ketua Asosiasi Badan Usaha Eropa di Vietnam memberitahukan bahwa e-commerce lintas batas telah membuka kisah ekspor bagi hasil-hasil pertanian pada umumnya dan produk-produk unggulan Vietnam lainnya, terutama ketika Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Uni Eropa (EVFTA) resmi berlaku.
“Kami juga berharap agar daerah-daerah bisa mempropagandakan dan membantu badan-badan usaha untuk lebih memahami kepentingan perjanjian, bagaimana peta jalan pemangkasan tarif, dan khususnya bagaimana standar dan kualitas yang diajukan pihak Eropa. Di satu segi, bisa membantu badan usaha mengekspor produk ke pasar Eropa, di sisi yang lain, juga meningkatkan standar yang menguntungkan tidak hanya bagi badan usaha ekspor saja, melainkan juga menguntungkan kaum konsumen Vietnam”.
Untuk memperhebat ekspor dengan bentuk e-commerce lintas batas, Kementerian Industri dan Perdagangan telah menugasi Direktorat Perdagangan Elektronik dan Ekonomi Digital untuk memimpin, berkoordinasi dengan lantai e-commerce Voso, bersama dengan berbagai kementerian dan instansi terkait seperti Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan, Kementerian Informasi dan Komunikasi, membantu untuk menyelesaikan prosedur ekspor dan impor, prosedur karantina dan pemeriksaan kualitas barang, memenuhi secara penuh tuntutan negara setempat yang ketat.