 Ilustrasi (Foto: VNA) |
Laporan tersebut mencari tahu secara terinci tentang kesenjangan gender tentang teknik di kalangan pemuda yang berusia dari 15-24 tahun melalui menganalisis semua data yang sedang ada tentang penggunaan internet, telepon genggam, keterampilan-keterampilan digital di hampir semua negara yang berpendapat rendah, menengah rendah, dan menengah.
Menurut analisis UNICEF, Vietnam merupakan salah satu di antara empat negara (Vietnam, Monggolia, Samoa, dan Lesotho) mencapai kesetaraan gender tentang kemampuan digital. Hasilnya menunjukkan hanya di Vietnam dan Monggolia, baik anak perempuan dan anak laki-laki yang berusia dari 7-14 tahun berkemampuan membaca dan mengerti platform yang sama, sementara itu, anak perempuan dan anak laki-laki serta pemuda perempuan dan pemuda laki-laki yang berusia 15-24 tahun berkemampuan digital mendasar dengan prosentase yang sama.
Sementara itu, tentang masalah kesetaraan gender, analisis tentang penggunaan jaringan internet di kalangan pemuda yang diajukan dalam laporan UNICEF menunjukan bahwa hanya delapan negara dan teritoria (Vietnam, Kepulauan Turks dan Kaikos, Fiji, Maldiva, Armenia, Afrika Selatan, Suriname, dan Tuvalu) di antara 54 negara dan teritori yang dianalisis mencapai hal tersebut.