Ia menilai bahwa kunjungan resmi tersebut membuka kembali berbagai kunjungan tingkat tinggi antardua negara setelah tertunda akibat wabah Covid-19. Semua kunjungan ini telah membantu dua negara menetapkan satu jadwal ambisius yang diajukan dalam Pernyataan Bersama Perancis-Vietnam dan direalisasikan dengan penandatanganan berbagai kesepakatan dan kontrak, serta mewujudkan hubungan kemitraan strategis yang diperkokoh di semua bidang.
Terkait perang melawan Covid-19 di Vietnam, Ketua Asosiasi Persahabatan Perancis-Vietnam dari Majelis Tinggi Perancis, Catherine Deroche menekankan bahwa hanya dengan cara distribusi vaksin Covid-19 secara merata di skala global, khususnya melindungi para nakes dan warga yang berisiko tinggi, barulah dapat mengurangi dampak pandemi terhadap kesehatan masyarakat dan perekonomian.
Ketika membahas kebijakan Uni Eropa pada umumnya dan Perancis pada khususnya yang menuju ke kawasan Indo-Pasifik, di antaranya ke negara-negara di Asia Tenggara dengan Vietnam sebagai pintu gerbang, ia menilai bahwa kawasan ini kian menegaskan peran strategisnya di abad XXI. Ia juga menekankan bahwa bagi Vietnam, Perancis sangat menaruh perhatian atas situasi di Laut Timur dan konsekuen atas pandangannya dalam menangani secara damai semua pertikaian atas dasar menghormati hukum internasional, kebebasan maritim dan penerbangan, sesuai dengan UNCLOS 1982.