Tempat pemilihan di Utrecht, Belanda pada tanggal 23/5/2019 (Foto: AFP/VNA)

Bagi Inggris, negara yang sedang mempromosi proses meninggalkan Uni Eropa (Brexit), kecenderungan mendukung atau menentang Brexit sedang menjadi masalah kunci yang memecah-belahkan partai-partai politik dan para pemilih Inggris dalam pemilihan Parlemen Eropa kali ini. Jajak-jajak pendapat terkini menunjukkan bahwa partai-partai yang mendukung Brexit (pada pokoknya ialah Partai Brexit dan UKIP) akan mencapai jumlah kartu suara yang paling banyak, menyusul kemunian ialah Partai Buruh dan Partai Liberal Demokrat (Lib Dem). Partai Konservatif pimpinan Perdana Menteri Theresa May direncanakan hanya merebut  jumlah kartu suara dukungan di angka bawah 10%.

Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, menurut hasil jajak pendapat yang dilakukan di  luar kamar pemungutan suara, sayap kiri di Belanda telah mencapai sukses yang luar biasa ketika merebut banyak kursi dalam pemilihan Parlemen Eropa yang berlangsung pada Kamis  (23 Mei), melalui itu mengalahkan Partai Liberal pimpinan PM Belanda, Mark Rutte dan satu kelompok yang baru saja muncul menurut garis politik populisme. Pemungutan suara di Belanda berakhir pada malam Kamis (23 Mei) menurut waktu lokal, tapi hasil resmi hanya diumumkan pada Minggu (26 Mei) ini.