Kunjungan Kerja PM Vietnam di Jepang dan Kehadiran pada KTT G7 Sukses dengan Baik

Chia sẻ
(VOVWORLD) - Pada Minggu (21 Mei), di Kota Hanoi, dalam wawancara dengan kalangan pers tentang hasil kehadiran pada KTT G7 yang diperluas tahun ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Bui Thanh Son mengatakan: KTT G7 yang diperluas yang berlangsung di Hiroshima, Jepang, dari tanggal 20 sampai 21 Mei, dengan kepemimpinan Jepang, telah sukses dengan baik. 
Kunjungan Kerja PM Vietnam di Jepang dan Kehadiran pada KTT G7 Sukses dengan Baik - ảnh 1PM Pham Minh Chinh dan para pemimpin negara-negara G7. (Foto: VOV)

Para pemimpin membahas, menilai, dan menetapkan solusi-solusi untuk mengatasi tantangan global, terutama pemulihan ekonomi, ketahanan pangan, keamanan kesehatan, kesetaraan gender, dan tanggapan terhadap perubahan iklim, ketahanan energi, dan perlindungan lingkungan.

Mengenai hasil yang dicapai delegasi Vietnam pada KTT G7 yang diperluas kali ini, Menlu Bui Thanh Son menekankan bahwa kunjungan kerja Perdana Menteri (PM) Pham Minh Chinh dan delegasi tingkat tinggi Vietnam di Jepang dan kehadiran pada KTT G7 yang diperluas telah sukses dengan baik di segi bilateral dan multilateral.

Di segi multilateral, PM Pham Minh Chinh memberikan banyak rekomendasi yang praktis dan tepat untuk mendorong kerja sama dalam memecahkan masalah-masalah umum internasional dan regional. Semua ide dan rekomendasi PM Vietnam mendapat apresiasi dari para pemimpin negara-negara dan organisasi internasional.

Di segi bilateral, PM Pham Minh Chinh telah melakukan puluhan pertemuan bilateral dalam semangat terbuka, terus terang dan tulus dengan para pemimpin G7, negara-negara tamu, dan berbagai organisasi internasional untuk membahas langkah-langkah mendorong hubungan bilateral dan memperkuat koordinasi dalam masalah- masalah yang menjadi minat bersama. Semua mitra sangat menghargai peranan dan posisi Vietnam, dan menyatakan kesediaan mereka untuk memperkuat kerja sama di banyak segi dengan Vietnam, berfokus pada kerja sama ekonomi dan perdagangan, dan memecahkan masalah- masalah yang sedang muncul seperti: ketahanan pangan, keamanan energi, tanggapan terhadap perubahan iklim, ekonomi hijau, ekonomi sirkular, dan inovasi.

Pada semua konferensi dan kontak bilateral tersebut, pemimpin negara-negara menekankan pentingnya menjamin keamanan dan keselamatan maritim dan penerbangan, serta memecahkan semua perselisihan dan sengketa dengan cara damai berdasarkan hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) tahun 1982; sepenuhnya melaksanakan Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut Timur (DOC), dan segera menyelesaikan Kode Etik Para Pihak di Laut Timur (COC) yang efektif dan substansial.

Komentar