Para anggota keluarga orang Thai Putih bersama-sama menikmati jamuan  (Foto: vov.vn)

Ketika datang ke dukuh-dukuh pemukiman orang etnis minoritas Thai Putih di Provinsi Lai Chau (Viet Nam Utara) pada kesempatan hari raya ini, semua keluarga meriah menyambut Hari Raya Xip Xi. Para nenek dan ibu sibuk membungkusi kue Chung, kue dari beras ketan, sedangkan, para lelaki menyembelih itik dan mempersiapkan talam sajian dan membersihkan altar pemujaan nenek moyang.

Dahulu kala, Hari Raya Xip Xi dari orang etnis minoritas Thai Putih merupakan kesempatan untuk mempersembahkan sajian berterima kasih kepada para dewa yang telah melindungi dan memberikan kehidupan yang tenteram kepada warga dukuh, melindungi panenan yang berlimpah-limpah dan juga merupakan kesempatan kepada para kepala untuk memberi sedekah kepada kerbau. Pada upacara ini, dukun memberi kerbau makan garam supaya kerbau ingat pada jalan pulang ke dukuh, mengguyurkan miras pada kepalanya untuk mendapat kemujuran dan memohon supaya tidak dimakan dagingnya oleh binatang buas dan sebagainya. Ibu Lo Thi Phai,  85 tahun, orang  etnis minoritas Thai Putih di Kecamatan Kota Dong Phong, Kota Lai Chau memberitahukan: “Dahulu kala, orang etnis minoritas Thai Putih menyongsong Hari Raya Xip Xi sebagai berikut: mempersiapkan talam sajian untuk memuja nenek moyang, mengadakan acara memberi sedekah kepada kerbau dan sawah. Pada pagi hari, seluruh dukuh bersama-sama menyembelih babi untuk memberi sedekah kepada kerbau. Pada sore harinya, semua keluarga memberi sedekah kepada  sawah. Sajian terdiri dari itik, nasi ketan, miras  dan sebagainya. Persembahan ini diadakan di ujung  kanal tempat air mengalir ke sawah dengan keinginan tidak ada hama yang merugikan padi dan panenan yang berlimpah-limpah”.

Tanggal 14 bulan tujuh Imlek dianggap oleh warga etnis minoritas Thai Putih sebagai hari raya untuk menyambut hasil kerja yang penuh dengan kesusah-payahan selama 6 bulan awal tahun, semua orang yang bekerja jauh juga kembali berkumpul dengan keluarga, anak-cucu berkiblat ke nenek moyang dan memberikan hasilan-hasilan yang mereka buat kepada kanek-nenek dan orang tua guna memanifestasikan tradisi berkiblat ke asal-usul etnisnya. Menurut pemikiran orang etnis minoritas Thai Putih, itik mendatangkan hal-hal yang tidak mujur dan buruk akan lepas dengan aliran air. Pemilik keluarga mempersembahkan talam sajian memuja nenek moyang untuk menyatakan rasa hormat mereka kepada orang-orang yang sudah meninggal. Para anggota keluarga berkumpul memuja nenek moyang untuk memohon usaha yang sukses dan semua anggota keluarga sehat.

Hari Raya Xip Xi yang diadakan orang etnis minoritas Thai Putih di daerah Tay Bac juga merupakan kesempatan bagi mereka untuk mengundang sanak keluarga dan teman untuk bersama-sama menikmati jamuan  dengan keluarga, keluarga manapun yang berhasil mengundang banyak tamu akan semakin mendapat kemujuran. Hoang Thi Nhung di Dukuh Ban Xa, Kecamatan Nghia Loi, Kotamadya Nghia Lo menyatakan: “Hari Raya Xip Xi punya banyak makna, karena pada kesempatan ini, saya  bersama dengan ibu dan nenek mempersiapkan talam sajian untuk memuja nenek moyang. Pada kesempatan ini, saya juga dapat mendengarkan kisah-kisah tentang Hari Raya Xip Xi dari etnis saya”.

Di antara masakan-mamsakan lezat untuk tamu pada Hari Raya Xip Xi, tidak bisa kurang daging itik dan kue tradisional. Dalam suara genderang pesta, suara tawa meriah di seluruh dukuh dan di lapangan-lapangan tempat berlangsungnya permainan rakyat. Hari Raya Xip Xi juga merupakan kesempatan istimewa bagi para wisatawan untuk mengunjungi daerah Tay Bac untuk mencari tahu tentang ciri-ciri budaya yang khas dari orang etnis minoritas Thai di daerah ini.

Hari Raya Xip Xi diadakan  menurut setiap keluarga,  menurut marga dan sesuai dengan keadaan setiap keluarga. Hari Raya ini merupakan satu ciri budaya yang indah yang diwariskan oleh orang etnis minoritas Thai di daerah Tay Bac dari generasi ke generasi.