 Instrumen musik gambang batu di daerah Tay Nguyen. (Foto: internet) |
Pada tahun 1994, para buruh ketika membangun jalan di Ndut Lieng Krak, provinsi Dak lak, daerah Tay Nguyen telah menemukan satu perangkat instrumen musik gambang batu terdiri dari 11 bilah berwarna abu-abu dengan tanda-tanda hasil bentukan tangan manusia, ukuran-nya dari yang kecil sampai yang besar.
Georges Condominas, seorang ahli arkheologi keturunan Perancis yang bekerja di Sekolah Perancis untuk Timur Jauh telah membawa semua bilah gambang batu ini ke Perancis untuk diteliti dan menegaskan bahwa jumlah bilah gambang batu ini tidak seperti instrumen musik gambang batu manapun yang pernah diketahui para ilmuwan. Perangkat instrumen musik gambang batu ini sedang dipamerkan di Museum Manusia Paris, di Ibukota Perancis. Sejak itu sampai sekarang ini, para peneliti dan kolektor instrumen musim gambang batu telah menemukan kira-kira 200 bilah instrumen musik gambang batu yang tersebar-sebar di seluruh daerah Tay Nguyen, setiap perangkat instrumen musik gambang batu meliputi dari 3-15 bilah batu. Tapi yang paling terkenal yalah perangkat instrumen musik gambang batu Khanh Son, gambang batu Bac Ai, gambang batu Tuy An dan gambang batu Binh Da (semuanya diberikan nama sesuai dengan daerah tempat gambang itu ditemukan). Ibu Pham Thanh Binh, seorang pejabat di Museum Provinsi Khanh Hoa memberitahukan: "Para peneliti bidang arkheologi memberitahukan bahwa daerah Tay Nguyen merupakan satu bengkel cetakan instrumen musik gambang batu raksasa dari para purba, karena mereka tidak hanya menemukan bilah-bilah gambang batu yang masih utuh saja, melainkan juga pecahan-pecahan batu dalam proses diolah oleh manusia yang masih tinggal di daerah sekitar dan para peneliti menganggap bahwa ini justru merupakan ayunan dari semua perangkat instrumen musik gambang batu ".
Karena sensitif, pandai menghayati nada, mencari dan sangat kreatif, warga etnis-etnis di daerah Tay Nguyen telah membuat gambang batu yang masih liar, memanifestasikan keharmonisan dan penaklukan dari manusia terhadap alam .
Pada tahun-tahun belakangan ini, para peneliti yang mengkoleksi gambang batu juga menemukan lagi banyak peringkat instrumen musik gambang batu yang unik lainnya..Yang tipikal yalah gambang batu di Obyek Wisata Yang Bay, Propinsi Khanh Hoa. Bapak Pham Quoc Tuan, Pengelola Obyek Wisata Yang Bay, Propinsi Khanh Hoa memberitahukan: "Di Provinsi Khanh Hoa ada 9 etnis yang hidup bersama, maka nuansa budaya dari etnis minoritas Raglai adalah yang paling menonjol. Di antaranya ada gambang batu dari etnis Raglai, gambang batu sudah ada sejak zaman pendahulu dan juga merupakan salah satu di antara instrumen-instrumen musik yang khas di Vietnam. Khususnya, gambang batu ini memberikan kesan-kesan yang baru dan aneh kepada para wisatawan".
Mengalami masa ribuan tahun ini, meskipun sudah berganti menggunakan instrumen-instrumen musik yang lain, misal-nya gong dan bonang, tetapi warga daerah Tay Nguyen tetap mempertahankan peringkat-peringkat instrumen musik gambang batu raksasa. Adat memainkan gambang batu kuno tetap dipertahankan dari generasi ke generasi seperti mewarisi tradisi kebudayaan etnisnya. Pada masa kini, gambang batu daerah Tay Nguyen diklasifikasi oleh UNESCO dalam daftar gambang batu yang unik dalam ruang kebudayaan Gong dan Bonang daerah Tay Nguyen, mahakarya lisan, nonbendawi dari umat manusia.