Adat-istiadat “Ta dieu” dalam kehidupan spiritualitas warga etnis minoritas Thai

TONG DUC ANH
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Di antara banyak adat-istiadat dan kebudayaan spiritualitas yang khas dari etnis minoritas Thai, adat-istiadat memasang atau mengikat “Ta dieu” (satu benda yang dianyam  dengan tutus bambu untuk  mengusir setan) telah diwariskan dari generasi ke generasi di setiap keluarga dan dukuh warga etnis minoritas Thai di Provinsi Son La, Vietnam Utara. 
Adat-istiadat “Ta dieu” dalam kehidupan spiritualitas warga etnis minoritas Thai - ảnh 1 Dukun Tong Van Hia menganyam "Ta dieu" (Foto: Duc Anh/VOV)

Menurut bahasa Thai, “Ta dieu” berarti “Satu mata”. “Ta dieu” dianggap oleh warga Thai sebagai satu benda yang keramat  dan dianyam dengan tutus bambu serta dipasang di pintu atau ditancapkan di dalam tanah untuk mengusir bermacam setan, menjaga kesenangan keluarga dan rumah tangga.

“Ta dieu” punya dua bentuk yaitu “Ta dieu” yang dianyam dengan satu mata, punya 9 lapisan yang tidak bisa dipisahkan, setiap lapisan menggunakan 6 tutus bambu. “Ta dieu” ini digunakan untuk mengusir setan ketika ada anggota keluarga yang sakit atau ketika keluarganya punya anggota baru untuk memberikan sinyal kepada semua orang  bahwa keluarga-nya sedang berada dalam situasi pantangan.

Bentuk “Ta dieu” yang kedua dianyam dengan 7 mata, tapi hanya ada satu lapisan dan dianyam dari 12 tutus  bambu. Bentuk ini digunakan dalam acara membuat sedekah, menyambut rumah baru atau ketika tidur dalam hutan untuk melaporkan kepada Dewa Bumi  supaya melindungi mereka dari gangguan setan. Tong Van Hia, dukun di dukuh Mong, Kecamatan Hua La, Kota Son La, Provinsi Son La memberitahukan:

“Sejak berusia lebih 10 tahun, ketika menggenbala sapi atau kerbau,  melihat kaum lansia menganyam tutus bambu, saya telah belajar. Tidak ada banyak orang yang tahu menganyam Ta dieu, terutama kalangan pemuda.”

Menganyam “Ta dieu” sangat sulit, tapi tahu membaca mantranya sebelum melakukan semua protokol masih jauh lebih sulit. Karena mantra itu tidak dikenal oleh banyak orang, hanya ada dukun yang bisa tahu mambaca mantra dengan tepat. Bapak Tong Van Hia menambahkan:

“Setiap dukun akan memiliki rapal yang berbeda, tapi  biasanya, mereka mengatakan bahwa “Ta dieu merupakan keajaiban tak terlihat yang bersedia menghadang dan mengancam semua setan, tidak ada setan apa pun bisa melakukan penetrasi. Kadang-kadang Ta dieu seperti mata naga, kadang-kadang seperti pisau dan senapan sehingga setan hutan ketika melihatnya harus berlari jauh.”

Bagi warga etnis minoritas Thai di Provinsi Son La, “adat istiadat Ta Dieu” merupakan kebudayaan spiritualitas, tidak digunakan setiap waktu, tidak mahal, tidak  takhayul. Tapi hanya selesai menjalankan ritual ini, warga baru merasa lebih nyaman, maka ia diwariskan dari generasi ke generasi sampai dewasa ini. 

Komentar