Indonesia bersedia untuk VITM 2019 di Vietnam

Huong Tra
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Indonesia menargetkan akan menyambut kedatangan sebesar  100.000 wisatawan Vietnam ke Indonesia pada tahun 2019. Dengan latar belakang konektivitas penerbangan antara dua negara semakin diperkuat, dengan kemudahan-kemudahan yang tersedia tentang geografi, kebudayaan, pemandangan alam dan lain-lain, pada waktu mendatang, banyak aktivitas untuk mendorong pariwisata antara dua pihak akan digelarkan, khususnya sehubungan dengan Pekan raya pariwisata Vietnam 2019 (Vietnam Internasional Tourism Market-VITM 2019) yang diadakan di Kota Hanoi dari 27-30/3 ini.
Indonesia bersedia untuk VITM 2019 di Vietnam - ảnh 1Pham Tien Dung, Direktur Perusahaan Persero Pariwisata Golden Tour (terkiri) memberikan apresiasi atas paket wisata ke Indonesia di KBRI Hanoi (Foto : KBRI)

Sebagai negeri kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau besar dan kecil, terkenal dengan pulau surga Bali yang indah permai, atau kuil-kuil  suci, dengan arsitektur yang unik dan kebudayaan beraneka-ragam, Indonesia merupakan satu destinasi yang atraktif bagi wisatawan kawasan Asia Tenggara, di antaranya ada Vietnam. Menurut statistik dari Direktorat Jenderal Pariwisata Vietnam, dalam masa 9 bulan tahun 2018, ada lebih dari 66.000 wisatawan Vietnam yang datang ke Indonesia, meningkat 109,8% terbanding dengan masa yang sama tahun 2017. Menilai pasar parwisata potensital Indonesia, Pham Tien Dung, Direktur Perusahaan Persero Pariwisata Golden Tour mengatakan: “Menurut survei tentang paket-paket wisata ke Indonesia, kami merasakan bahwa Indonesia mempunyai banyak pemandangan alam yang indah dan selalu menjaga jati diri kebudayaan. Di antara paket-paket wisata  tersebut, manusia, jasa layanan dan fasilitas Indonesia sangat bagus.”

Pada tahun 2019, Kementerian Pariwisata indonesia menargetkan menyambut kedatangan sebesar 100.000 wisatawan Vietnam ke Indonesia. Hal ini sepenuhnya punya dasar karena sejak tahun 2003-2004, dua negara telah membebaskan visa kepada warga negara satu sama lain. Di samping itu, sekarang ada dua maskapai penerbangan yaitu Vietnam Airlines dan Vietjet Air memanfaatkan misi penerbangan langsung dari Kota Ho Chi Minh (Vietnam Selatan) ke Jakarta (Indonesia), sehingga  telah menciptakan syarat untuk meningkatkan arus wisatawan antara dua negara. Direncanakan pada bulan Mei mendatang, Vietjet Air akan terus membuka jalan penerbangan langsung antara Kota Ho Chi Minh (Vietnam Selatan)-Bali (Indonesia). Pembukaan resmi jalan penerbangan langsung kedua dari Kota Ho Chi Minh-Bali- surga wisata Indonesia akan membuka peluang potensial bagi pengembangan pariwisata antara dua negara.  Ferry J. Murdiansyah, Sekretaris II Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Vietnam mengatakan: "Direct flight  HCM-Jakarta, HCM-Bali merupakan momentum bagi. Kendalannya yalah susahnya berkompetisi dengan destinasi seperti Jepang, Korea atau  China yang realtif ticketnya jauh lebih murah, jadi diluncurkan penerbangan langsung merupakan momentum yang baik. Kita juga menjelaskan bahwa Kementerian Pariwisata Indonesia akan mengadakan program yang segara penjurulah seperti Digital tourisim, normalis tourisim dan lain-lain"

 

Indonesia bersedia untuk VITM 2019 di Vietnam - ảnh 2

Acara pembukaan jalan penerbangan langsung HCM-Jakarta (foto : vietjetair.com)

 

Untuk merealisasikan target ini, yang mendesak ini, Indonesia mengajukan banyak program sosialisasi sehubungan dengan Pekan Raya Pariwisata Vietnam (VITM 2019) yang diadakan dari 27-30/3 di Kota Hanoi. VITM 2019 dengan skala lebih dari 500 gerai, di antaranya, gerai Indonesia di pekan raya ini mempunyai area seluas sebanyak 70 meter persegi dengan partisipasi dari 30 unit terdiri dari badan promosi dari beberapa kota dan badan usaha wisata di bidang perjalanan, perhotelan, akomodasi dan penerbangan.  Ferry J. Murdiansyah, Sekretaris II Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Vietnam menambahkan: "Kita di Indonesia juga mempunyai program "Beyond Bali". Ada 10 destinasi baru yang kita paparkan di pekan raya itu. Memang Bali tetap menjadi tempat wisata, tapi kita mau ke depan, selain Bali, juga ada Mandalika, danau Toba dan sebagainya diketahui. Kita mau mendapat tangkapan dan pertanyaan. Ini menjadi perawalan bagus untuk saling berbagi antara Vietnam dan Indonesia.

Sehubungan dengan ini, pihak Indonesia akan mengadakan beberapa aktivitas kontak badan usaha untuk bertukar, mencari peluang kerjasama dan beberapa informasi, menjual paket wisata, menghayati budaya kuliner Indonesia dan lain-lain untuk melayani wisatawan. Di samping itu, Kementerian Pariwisata Indonesia akan terus mengadakan rombongan famtrip kepada badan usaha pariwisata dan pers Vietnam untuk melakukan kunjungan survei di Indonesia.

Komentar