Menjaga kerajinan menenun kain ikat di dukuh Kmrong Prong A

Thao Nguyen - Anh Huyen
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Kerajinan menenun kain ikat sudah menjadi kebanggan bagi warga etnis minoritas E De di dukuh Kmrong Prong A, Kecamatan Ea Tu, Kota Buon Ma Thuot, Provinsi Dak Lak, Vietnam Tengah dari generasi ke generasi. Menghadapi laju industrialisasi, modernisasi dan perkembangan fesyen modern, warga di sana sedang berupaya keras untuk mempertahankan kerajinan tradisional ini untuk generasi di kemudian hari. 

Pertenunan tradisional telah diwariskan dari generasi ke generasi di hampir semua keluarga warga etnis minoritas E De di dukuh Kmrong Prong A, Kecamatan Ea Tu, Kota Buon Ma Thuot, Provinsi Dak Lak.

Menjaga kerajinan menenun kain ikat di dukuh Kmrong Prong A - ảnh 1Ibu H’Tren Eban di samping alat tenun (Foto: baovanhoa.vn) 

Ibu H’Tren Eban, warga etnis minoritas E De, di dukuh Kmrong Prong A, Kecamatan Ea Tu, memberitahukan bahwa dia mulai berkenalan dengan alat tenun dan benang berwarna sejak masih sangat kecil. Sampai sekarang ibu H’Tren Eban sudah punya lebih dari 20 tahun berkaitan dengan kain ikat, dan merupakan salah seorang yang berketrampilan di dukuh Kmrong Prong A. Merasa bangga akan kerajinan pertenunan kain ikat tradisional dari etnis-nya, Ibu H’Tren Eban memberitahukan:

“Saya belajar menenun pada usia 12 tahun dan kerajinan ini sudah turun – temurun selama 4 generasi dalam keluarga saya. Ini merupakan busana tradisonal etnis saya, jadi harus menjaga-nya agar di kemudian hari, diwariskan kepada anak-cucu”.

Bersama dengan kesedaran menjaga budaya tradisional etnis-nya, Ibu H’Biet Bya di dukuh Kmrong Prong A, Kecamatan Ea Tu, sudah lebih dari 30 tahun berkaitan dengan pertenunan kain ikat. Dia mengatakan bahwa untuk menghasilkan satu produk yang indah, harus memakan banyak waktu dan tenaga, menuntut para tukang tenun harus tekun dan terampil. Produk itu baik digunakan dalam keluarga maupun menjadi cindera mata dalam kesempatan-kesempatan seperti perkawinan, peresmian rumah baru dan cindera mata untuk tamu. Meskipun sekarang produknya lambat dipasarkan, tapi keluarga-nya tetap bertekad menjaga pertenunan ikan ikat sesuai dengan adat istiadat dari masa dulu.

Menurut para artisan pertenunan kain ikat di dukuh Kmrong Prong A, untuk melahirkan produk-produk kain ikat yang istimewa, maka semua tahapan harus dilakukan dengan sangat cermat dari mencari bahan pewarna sampai banyak tahapan yang teliti seperti membakar, mencelup dan mewarnai untuk menenun helai-helai kain ikat yang istimewa dan digunakan pada pesta-pesta tertentu dari warga etnis minoritas E De.

Menghadapi bahaya hilangnya kerajinan menenun kain ikat di dukuh Kmrong Prong A, Kecamatan Ea Tu, Kota Buon Ma Thuot, pemerintahan daerah di sana membuat rencana untuk memacu warga tetap menjaga dan mengembangkan kerajinan ini untuk menciptakan sumber pendapatan dan menstabilkan kehidupan warga. Banyak koperasi pertenunan kain ikat dibentuk, pekerjaan mewariskan kerajinan menenun kain ikat kepada generasi muda dipentingkan. Tentang pekerjaan menjaga kerajinan tradisional etnisnya, Kepala dukuh Kmrong Prong A, Bapak Y Kbuor memberitahukan:

“Dukuh kami masih tetap menjaga kerajinan yang diwariskan nenek moyang. Sekarang, pada umumnya ada sedikit pemuda yang tahu kerajinan ini, karena mayoritas-nya setelah selesai belajar, mereka bekerja di tempat lain, sedangkan para artisan yang sudah usia tinggi hampir semuanya sudah meninggal. Kalau ingin supaya kerajinan ini terus lestari, saya menginginkan ada satu gugus koperasi kerajinan pertenunan kain ikat untuk orang-orang perempuan. Koperasi itu akan membeli produk-produk yang dibuat para anggotanya”.

Menghadapi dampaknya kehidupan modern, produk-produk kain ikat tradisional berangsur-angsur dilupakan, tapi warga di dukuh Kmrong Prong A, Kecamatan Ea Tu tetap terus menjaga kerajinan menenun kain ikat dan menginginkan agar pada sesuatu hari, kerajinan ini akan bisa dipulihkan kembali, akan ada generasi di kemudian hari yang terus belajar dan sepenuh hati dengan kerajinan ini. Maka, kerajinan menenun kain ikat dari etnis minoritas E De akan bisa dipulihkan kembali dan diwariskan kepada generasi-generasi penerus untuk selama-lamanya.

Komentar